Sebenarnya apa yang terjadi kepada generasi muda Negara tercinta kita
ini ? Setidaknya seperti itulah pertanyaan yang selama ini menyeruak
dalam benak para orang tua terhadap segala kelakuan para kaula muda
Negara kita. Sek bebas, narkoba, miras, tawuran, pornoaksi dan
pornografi seolah tidak bisa lepas dan telah melekat kuat didalam
kehidupan para remaja bangsa kita ini. Negara kita yang terkenal dengan
sopan santunnya itu telah hilang seiring dengan pekembangan zaman yang
begitu cepat. Remaja kita tidak bebeda jauh dengan para remaja di Negara
Barat yang cenderung mempunyai kehidupan yang bebas. Itulah fakta yang
selama ini terjadi dan sudah terlihat jelas dalam masyarakat kita.
“Boro-boro” belajar, malahan banyak yang membolos pada saat jam sekolah.
Ketika ujian banyak siswa yang tidak lulus, ujung-ujungnya menyalahkan
pemerintah dengan ujian nasionalnya hingga banyak yang meminta ujian
nasional dihapus. Begitu bobroknya akhlak remaja saat ini yang
“digadang-gadang” sebagai generasi penerus masa depan. Padahal sudah
jelas jika generasi penerusnya baik maka sebuah Negara akan maju karena
mempunyai calon penguasa yang baik begitu juga sebaliknya. Bisa kita
bayangkan, ketika saat ini remaja kita sedang mengalami kerusakan akhlak
yang begitu hebat, lalu apa yang terjadi pada Negara kita dimasa depan ?
Harusnya bukan itu yang kita terus bayangkan dan terus kita pikirkan ?
Lalu apa yang harus kita pikirkan ?
Tidak lain tidak bukan kita harus mencari tahu penyebab kerusakan akhlak remaja kita baru selanjutnya memikirkan cara bagaimana menghindari semua itu!
Sebenarnya apa penyebab kerusakan akhlak remaja saat ini ?
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Banyak dari mereka yang menyebut sebagai masa kala “ Mencari Jati Diri “. Dalam masa ini mereka mulai mengenal dan mencari hal-hal baru, mulai mengenal lawan jenis, bergaul atau melakukan hal apapun yang sekiranya mampu memuaskan diri mereka terlebih di era globalisasi seperti saat ini. Dimasa ini pula para remaja mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru meskipun tidak sesuai dengan agama. Sebagai generasi penerus mereka dituntut untuk pandai dalam memilih pergaulan serta pandai memilah mana hal yang baik dan yang buruk. Namun kebanyakan remaja tidak mampu melaksanakan semua itu karena memang keadaan yang serba bebas seperti saat ini menjadi kesulitan tersendiri terlebih lagi dengan adanya liberalisasi oleh kaum barat. Pemikiran, adat, pergaulan, bahkan cara berpakaian remaja kita telah mengadopsi Barat sehingga mereka terjerumus dalam kebebasan yang diusung oleh kaum kafir barat. Kebebasan dalam segala hal. Contoh sederhana adalah cara berpakaian remaja putri yang serba seksi dan ketat yang tentunya menimbulkan sahwat para remaja putra yang pada ujungya menimbulkan seks bebas. Itu baru satu contoh kecil dan masih banyak contoh yang lain. Liberalisasi budaya telah menelan mentah-mentah akhlak para remaja kita. Ada maksud tersendiri dari misi liberalisasi ini, kaum barat menginginkan masyarakat terutama generasi muda untuk berpenampilan barat akan tetapi kosong dalam produktivitas, daya iniovasi serta kemajuan ilmu sains dan tekhnologi. Hal ini akan menciptakan generasi muda yang rusak moral dan akhlaknya serta remaja yang malas dan tidak berprestasi. Dilihat dari fakta yang ada sejauh ini misi liberalisasi budaya telah berhasil melakukan tugasnya. Tentunya munculnya budaya liberal ini bukanlah suatu proses yang alami melainkan suatu proses yang teroganisir dan sistematis. Proses liberalisasi ini tidak lepas dari penanaman paham-paham yang bejat dan merusak akhlak yang telah ditanamkan sejak berpuluhan atau bahkan beratus-ratus tahun yang lalu. Paham tersebut diantanya adalah :
1. Sekulerisme : memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya dibolehkan dalam ibadah spiritual saja dan diharamkan ikut campur dalam pengaturan kehidupan manusia. Dengan paham ini remaja diajarkan untuk tidak mencampur adukan antara agama dan kehidupan sehingga segala sesuatu yang mereka lakukan dalam kehidupan tidak dilandaskan atas dasar halal haram, kalau sudah beribadah berarti sudah menunaikan kewajiban agama. Hal ini tentunya akan membuat kehidupan remaja menyimpang jauh dari ajaran agama yang telah dianjurkan oleh Allah SWT yang akan mengakibatkan kerusakan moral dan akhlak.
2. Liberalisme : paham yang mengajarkan bahwa manusia bebas mengatur hidupnya sendiri, kebebasan dalam individu, berpendapat, berperilaku, beragama dll. Remaja diajarkan untuk melakukan segala hal sesuai keinginan mereka sendiri tanpa ada batasan-batasan yang jelas. Paham ini tidak lepas dari Kebebasan HAM yang menjadi Jargonnya.
3. Hedonisme : menghalalkan berbagai cara untuk bisa mendapatkan kenikmatan materi dan jasadi termasuk dengan seks bebas. Slogan paham ini adalah 3F. Fun (kesenangan), Food (makanan / Pesta) dan Fashion (busana). Para remaja diajarkan untuk memburu kenikmatan terutama lewat makanan, cara berpakaian dan kesenangan ( seks bebas, kehidupan malam). Cara yang dilakukan tidak jauh dengan remaja barat yaitu melalui miras, narkoba, cara berpakaian yang “kebarata-baratan” serta seks bebas.
Semua paham tersebut semakin merebak, menjalar dan mengakar kuat dalam remaja kita seiring dengan proses demokratisasi yang begitu gencar dilancarkan oleh kaum kafir barat. Remaja telah menjadi remaja yang demokratis yang sulit diatur dan bertindak sesuai keinginan mereka sendiri. Harus kita akui bahwa kerusakan generasi muda kita tidak lepas dari penjajahan Barat, penjajahan yang tidak dilakukan lagi dengan kekerasan fisik namun dilakukan dengan pemikiran serta penanaman paham-paham yang merusak moral dan akhlak remaja kita yang diharapkan menjadi generasi penerus masa depan Negara tercinta kita ini. Tentunya kita tidak boleh tinggal diam dengan semua ini, kita harus berani melakukan perlawanan dan perubaahan.
Bagaimana caranya melakukan perlawanan dan perubahan tersebut ?
Mungkin sebagian besar orang beranggapan cara yang paling baik adalah dengan memberikan pelajaran moral ataupun agama kepada para remaja, memberi pengawasan kepada tingkah laku remaja, memupuk dan memperkuat keimanan atau dengan cara lain yang sejenis sehingga akan tercipta remaja yang mempunyai keimanan yang kuat yang selanjutnya akan menghindarkan remaja untuk terjerumus kedalam arus liberalisasi budaya Barat. Memang cara tersebut benar namun tidak akan mampu mengubah remaja secara keseluruhan tapi hanya merubah secara individual saja, selain itu kemungkinan yang berhasil tidak banyak. Karena meskipun akhlak dan keimanannya kuat jika terus-terusan dijejali dengan paham-paham yang rusak pasti lambat laun juga akan ikut terseret kedalamnya.
Lalu bagaiamana cara yang benar ?
Harus kita ketahui bahwa kerusakan moral dan akhlak yang dialami remaja bukan sepenuhnya kesalahan remaja itu sendiri namun jika lebih jauh kita berfikir penyebab yang paling utama adalah Negara yang menggunakan system yang bejat. Sistim demokrasi yang dianiut Negara kita semakin melanggengkan kekuasaan Barat. Sistim demokrasi akan memudahkan kaum barat untuk menanamkan paham-paham seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu demokrasi hanyalah alat yang digunakan untuk menutupi ideology yang sesungguhnya dipaksakan masuk kedalam Negara, yaitu Kapitalisme, Liberalisme juga Sekulerisme. Untuk itu cara yang paling tepat untuk memecahkan persoalan remaja saat ini adalah dengan mengganti sistim demokrasi tersebut dengan sistim yang lebih baik. YAitu sistim yang mampu memberikan kesejahteraan dunia maupun akhirat, sisitim yang telah berhasil memimpin sepertiga dunia selama 13 abad yang lalu. Sistim tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah sistim islam. Hanya daulah khilafahlah yang mampu menyelamatkan ramaja saat ini9. Untuk itu marilah kita berjuang, menyeru dan terus menyeru, berteriak dan terus berteriak agar kaum muslim mau untuk bangkit dan kembali berjuang menegakkan Daulah Khilafah di dunia ini.
sumber
Lalu apa yang harus kita pikirkan ?
Tidak lain tidak bukan kita harus mencari tahu penyebab kerusakan akhlak remaja kita baru selanjutnya memikirkan cara bagaimana menghindari semua itu!
Sebenarnya apa penyebab kerusakan akhlak remaja saat ini ?
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Banyak dari mereka yang menyebut sebagai masa kala “ Mencari Jati Diri “. Dalam masa ini mereka mulai mengenal dan mencari hal-hal baru, mulai mengenal lawan jenis, bergaul atau melakukan hal apapun yang sekiranya mampu memuaskan diri mereka terlebih di era globalisasi seperti saat ini. Dimasa ini pula para remaja mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru meskipun tidak sesuai dengan agama. Sebagai generasi penerus mereka dituntut untuk pandai dalam memilih pergaulan serta pandai memilah mana hal yang baik dan yang buruk. Namun kebanyakan remaja tidak mampu melaksanakan semua itu karena memang keadaan yang serba bebas seperti saat ini menjadi kesulitan tersendiri terlebih lagi dengan adanya liberalisasi oleh kaum barat. Pemikiran, adat, pergaulan, bahkan cara berpakaian remaja kita telah mengadopsi Barat sehingga mereka terjerumus dalam kebebasan yang diusung oleh kaum kafir barat. Kebebasan dalam segala hal. Contoh sederhana adalah cara berpakaian remaja putri yang serba seksi dan ketat yang tentunya menimbulkan sahwat para remaja putra yang pada ujungya menimbulkan seks bebas. Itu baru satu contoh kecil dan masih banyak contoh yang lain. Liberalisasi budaya telah menelan mentah-mentah akhlak para remaja kita. Ada maksud tersendiri dari misi liberalisasi ini, kaum barat menginginkan masyarakat terutama generasi muda untuk berpenampilan barat akan tetapi kosong dalam produktivitas, daya iniovasi serta kemajuan ilmu sains dan tekhnologi. Hal ini akan menciptakan generasi muda yang rusak moral dan akhlaknya serta remaja yang malas dan tidak berprestasi. Dilihat dari fakta yang ada sejauh ini misi liberalisasi budaya telah berhasil melakukan tugasnya. Tentunya munculnya budaya liberal ini bukanlah suatu proses yang alami melainkan suatu proses yang teroganisir dan sistematis. Proses liberalisasi ini tidak lepas dari penanaman paham-paham yang bejat dan merusak akhlak yang telah ditanamkan sejak berpuluhan atau bahkan beratus-ratus tahun yang lalu. Paham tersebut diantanya adalah :
1. Sekulerisme : memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya dibolehkan dalam ibadah spiritual saja dan diharamkan ikut campur dalam pengaturan kehidupan manusia. Dengan paham ini remaja diajarkan untuk tidak mencampur adukan antara agama dan kehidupan sehingga segala sesuatu yang mereka lakukan dalam kehidupan tidak dilandaskan atas dasar halal haram, kalau sudah beribadah berarti sudah menunaikan kewajiban agama. Hal ini tentunya akan membuat kehidupan remaja menyimpang jauh dari ajaran agama yang telah dianjurkan oleh Allah SWT yang akan mengakibatkan kerusakan moral dan akhlak.
2. Liberalisme : paham yang mengajarkan bahwa manusia bebas mengatur hidupnya sendiri, kebebasan dalam individu, berpendapat, berperilaku, beragama dll. Remaja diajarkan untuk melakukan segala hal sesuai keinginan mereka sendiri tanpa ada batasan-batasan yang jelas. Paham ini tidak lepas dari Kebebasan HAM yang menjadi Jargonnya.
3. Hedonisme : menghalalkan berbagai cara untuk bisa mendapatkan kenikmatan materi dan jasadi termasuk dengan seks bebas. Slogan paham ini adalah 3F. Fun (kesenangan), Food (makanan / Pesta) dan Fashion (busana). Para remaja diajarkan untuk memburu kenikmatan terutama lewat makanan, cara berpakaian dan kesenangan ( seks bebas, kehidupan malam). Cara yang dilakukan tidak jauh dengan remaja barat yaitu melalui miras, narkoba, cara berpakaian yang “kebarata-baratan” serta seks bebas.
Semua paham tersebut semakin merebak, menjalar dan mengakar kuat dalam remaja kita seiring dengan proses demokratisasi yang begitu gencar dilancarkan oleh kaum kafir barat. Remaja telah menjadi remaja yang demokratis yang sulit diatur dan bertindak sesuai keinginan mereka sendiri. Harus kita akui bahwa kerusakan generasi muda kita tidak lepas dari penjajahan Barat, penjajahan yang tidak dilakukan lagi dengan kekerasan fisik namun dilakukan dengan pemikiran serta penanaman paham-paham yang merusak moral dan akhlak remaja kita yang diharapkan menjadi generasi penerus masa depan Negara tercinta kita ini. Tentunya kita tidak boleh tinggal diam dengan semua ini, kita harus berani melakukan perlawanan dan perubaahan.
Bagaimana caranya melakukan perlawanan dan perubahan tersebut ?
Mungkin sebagian besar orang beranggapan cara yang paling baik adalah dengan memberikan pelajaran moral ataupun agama kepada para remaja, memberi pengawasan kepada tingkah laku remaja, memupuk dan memperkuat keimanan atau dengan cara lain yang sejenis sehingga akan tercipta remaja yang mempunyai keimanan yang kuat yang selanjutnya akan menghindarkan remaja untuk terjerumus kedalam arus liberalisasi budaya Barat. Memang cara tersebut benar namun tidak akan mampu mengubah remaja secara keseluruhan tapi hanya merubah secara individual saja, selain itu kemungkinan yang berhasil tidak banyak. Karena meskipun akhlak dan keimanannya kuat jika terus-terusan dijejali dengan paham-paham yang rusak pasti lambat laun juga akan ikut terseret kedalamnya.
Lalu bagaiamana cara yang benar ?
Harus kita ketahui bahwa kerusakan moral dan akhlak yang dialami remaja bukan sepenuhnya kesalahan remaja itu sendiri namun jika lebih jauh kita berfikir penyebab yang paling utama adalah Negara yang menggunakan system yang bejat. Sistim demokrasi yang dianiut Negara kita semakin melanggengkan kekuasaan Barat. Sistim demokrasi akan memudahkan kaum barat untuk menanamkan paham-paham seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu demokrasi hanyalah alat yang digunakan untuk menutupi ideology yang sesungguhnya dipaksakan masuk kedalam Negara, yaitu Kapitalisme, Liberalisme juga Sekulerisme. Untuk itu cara yang paling tepat untuk memecahkan persoalan remaja saat ini adalah dengan mengganti sistim demokrasi tersebut dengan sistim yang lebih baik. YAitu sistim yang mampu memberikan kesejahteraan dunia maupun akhirat, sisitim yang telah berhasil memimpin sepertiga dunia selama 13 abad yang lalu. Sistim tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah sistim islam. Hanya daulah khilafahlah yang mampu menyelamatkan ramaja saat ini9. Untuk itu marilah kita berjuang, menyeru dan terus menyeru, berteriak dan terus berteriak agar kaum muslim mau untuk bangkit dan kembali berjuang menegakkan Daulah Khilafah di dunia ini.
sumber