Minggu pagi kelabu
kuberjalan tiada tentu
angin sejuk menerpa rambutku
bawa aku ketepi jalan itu
bus berhenti di depanku
ku melangkah naik, lalu dudu dibangku
kubuka jendela kaca
pandanganku terlempar keluar sana
mataku terbelalak
saat melihat balihonya
ya, itu dia
dia yang membuatku seperti ini
dia yang menghancurkan hidupku
dia yang porak - porandakan keluargaku
karena dia kami miskin
karena dia kami melarat
ku gapai wajahnya
kucakar dia dengan kuku - kukuku
aku tertawa penuh kepuasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar