Kamis, 14 November 2013

Banjir Kiriman, Istilah Yang Menyesatkan

Sering kali kita mendengar atau mungkin juga kita mengungkapan kata berikut; “banjir kiriman dari Bogor” saat air datang dalam jumlah yang cukup besar melalui aliran sungai di Jakarta yang berhulu di bogor  menggenangi bahkan hampir menenggelamkan Ibukota Jakarta dan sekitarnya sebagai hilirnya  diawal tahun ini. Air kiriman dari kota hujan bogor, yang pada setiap musim penghujan memiliki intensitas sangat tinggi berakibat fatal terhadap Ibukota Jakarta dan sekitarnya, betapa tidak? Jakarta dan sekitarnya hampir ditenggelamkan oleh kiriman air dari bogor tersebut. Benarkah demikian?
Saya lalu mencoba berfikir, apakah benar banjir yang kerap melanda beberapa titik aliran sungai di ibukota merupakan kiriman dari bogor? Logikanya begini, kalau dikatakan kiriman, ini berarti bogor membuang kelebihan airnya karena intensitas curah hujan yang tinggi ke Jakarta, sebab kalau tidak bogorlah yang akan kebanjiran, begitu kira-kira. Namun hal tersebut tentu saja tidak bisa diterima akal sehat saya. Akhirnya sayapun menemukan sebuah kesimpulan kalau bogor bukan kota yang selalu mengirim air bahnya untuk menenggelamkan Jakarta dan sekitarnya, namun ada permasalahan lain dari daerah hilir ini.
Ketidak benaran istilah kata tersebut terbantahkan analisa sebagai berikut;

1. Bogor merupakan daerah dataran tinggi karena berada pada daerah pegunungan
2. Bogor di kenal dengan kota hujan, karena memiliki intensitas hujan yang sangat tinggi dan boleh dikata bogor hanya punya satu musim yaitu musim penghujan.
3. Sungai-sungai besar di Jakarta dan sekitarnya memiliki hubungan dengan aliran sungai besar yang berasal dari pegunungan di bogor
4. Sudah menjadi taqdir bagi air bahwa ia akan mencari daerah yang lebih rendah/mengalir dari dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan akhirnya bermuara di laut, nah Jakarta dan sekitarnya punya laut.
5. Air besar dari bogor mungkin saja akan berkurang ke Jakarta dan sekitarnya kalau di bogor ada bendungan/waduk besar yang mengatur lalulintasnya, dan ini tanggung jawab pemerintah untuk memikirkan dan mewujudkannya, jika tidak ya Jakarta benar-benar tenggelam, karena;

a. Sungai di jakarta semakin menyempit karena pembangunan yang gunung-gunung beton dan mall-mall juga perumahan dan mengikis habis daerah resapan air.
b. Selain mengerucut dan menyempitkan badan sungai di Jakarta, hal lain yang menjadi penyebabnya karena kehadiran rumah-rumah penduduk di bibir sungai yang semakin lama semakin bertambah sehingga memakan badan sungai dan menghambat aliran air plus kehidupan yang tidak beradab dari manusia yang hobi membuang sampah pada aliran sungai, semakin lengkap bukan?
c. Selain itu pendangkalan sungai yang luput dari perhatian pemerintah
Itulah kemudian yang menyebabkan air yang memang debitnya sangat tinggi sekali mencari jalan lain sebagai alternatif, kelualah ia, meluap, dengan tenaganya yang luar biasa menerjang dan menjebolkan tanggul-tanggul yang di buat asal jadi karena bahan dan biaya di korupsi, sungguh ironi di negeri beragama namun tak berbudi.

Dari hasil analisa itulah saya ingin menyampaikan dan mengkritik ucapan-ucapan yang terkesan menyalahkan bogor sebagai penyebab banjir karena mengirim airnya ke Jakarta secara besar-besaran. Sayapun berkesimpulan, siapun orangnya yang mengatakan bahwa banjir Jakarta adalah akibat kiriman dari bogor, berdasaran analisa tersebut diatas saya ingin tegaskan bahwa orang tersebut tidak mengerti dan menyesatkan opini atau hanya ingin menghibur diri agar tidak disalahkan sebagai orang yang tidak becus mengatasi permasalah lima tahunan bagi Jakarta dan sekitarnya, salam.

Senin, 11 November 2013

Proses Terjadinya Petir


Petir atau disebut kilat atau juga bisa disebut halilintar merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat musim penghujan, yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau gluduk dalam bahasa Jawa. Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara? Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara kecepatan suara dengan kecepatan cahaya.
Untuk pemahaman yang lebih mudah, kita memakai analogi sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama yaitu awan, lempengan ini bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua yaitu bumi yang mempunyai sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau bisa disebut energy storage. Seperti juga petir, dimana terdapat awan yang bermuatan negatif dan positif.

Proses terjadinya muatan di dalam awan, karena awan berjalan secara teratur, dan selama perjalanannya dia akan berhubungan dengan awan-awan lainnya yang mengakibatkan berkumpulnya muatan negatif di salah satu sisi, entah itu di atas atau di bawah. Sedangkan muatan positif berkumpul di sisi lainnya. Apabila perbedaan potensial diantara awan dan bumi besar, akan mengakibatkan terjadinya pemgbuangan muatan negatif atau disebut elektron. Dalam proses pembuangan ini, udara merupakan media yang akan dilalui elektron. Apabila pada saat muatan elektron dapat menembus batas isolasi udara inilah menjadikan suara ledakan atau guntur. Kenapa Petir lebih sering terjadi di musim penghujan? Karena pada saat musim penghujan, udara mengandung lebih banyak kadar air yang tinggi, yang mengakibatkan daya isolasi udara turun dan arus lebih gampang melewati.

sumber 

Jumat, 08 November 2013

MASALAH PENGANGGURAN DAN KONDISI KETENAGA KERJAAN DI INDONESIA


Negara yang kekayaan alamnya melimpah, serta penduduknya yang beragam, adalah dosa besar dan tidak bisa mensyukuri nikmat bagi pemimpin dan pengelola (dari pusat sampai daerah), jika pengguran dan kemsikinan masih meraja lela. Masalah-masalah kependudukan  sekarang ini terutama di negara-negara berkembang saat ini seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di negara ini pengangguran merupakan salah satu masalah yang rumit dan lebih serius dari pada masalah dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan bagi penduduk yang berpendapatan rendah. Keadaan di negara-negara berkembang dalam beberapa tahun ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sekarang ini tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk. Oleh Karena itu masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin serius.

Kondisi masyarakat di Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban bangsa dan masyarakat, sumber utama kemiskinan yang tidak di cari jalan keluarnya secara cepat dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangatlah tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja dibidangnya, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya, dan itu semua perlu di dasari dengan ada nya motivasi dari diri sendiri.


Beberapa contoh dampak negatif dari pengangguran adalah semakin maraknya tindakan kriminal yang terjadi di Negara-negara berkembang, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan semua tindakan yang meresahkan masyarakat banyak. sudah menjadi penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, membawa dampak buruk bagi ketenaga kerjaan di Negara itu sendiri. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di pecahkan dan dicari jalan keluarnya.

Namun, perlu kita syukuri karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbubahan yg membaik. Hal ini digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran.Oleh karena itu, guna menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu dilakukan sebuah langkah yang tepat dan kongkrit.

Sebenar nya tidak susah cara menanggulangi pengangguran di Indonesia, misal nya jika anda sudah menjadi pegawai negeri yang bergaji 5 Juta ketatas ( kebanyakan guru guru di Indonesia yang sudah sertifikasi bergaji diatas 5 juta ). Maka  sebaiknya minimal ada satu pembantu rumah tangga, yang bergaji diatas Rp. 500rb. Jika ada 100 ribu guru yang bersertifikasi maka akan ada 100 ribu orang terbantu. Dan juga kita harus menanamkan jiwa kewira usahawan dan menggerakkan Wira usaha baik melalui UMKM, UKM atau Wira usaha yang lain akan menggerakkan ekonomi sektor real, ekonomi rakyat dan ekonomi yang tahan banting. Jiwa wira usaha juga harus ditanamkan sejak kecil, Jiwa kemandirian harus menjadi tuntutan, kebutuhan dan solusi. Jika banyak orang mandiri, tentu akan banyak orang yang tertolong baik dalam upaya pemberantasan pengangguran maupun pemberantasan kemiskinan.

Pemerintah serta kita semua mesti mendukung upaya upaya yang mendidik gererasi wira usaha, mulai dari pelosok desa sampai di tengah kota. Beri penghargaan bagi mereka yang mau dan terjun dibidang pendidikan dan pelatihan Wira Usaha. Ciptakan sebanyak banyaknya pusat pelatihan, pusat pembelajaran wira usaha, demi menciptakan kepribadian yang matang, dinamis dan kreatif memiliki tujuan dan visi yang jauh ke depan, berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset yang benar. Itu merupakan tuntutan utama dan mendasar di era globalisasi dan informasi yang sangat kompetitif dewasa ini dan di masa-masa mendatang. Danai dan Bantu dengan sungguh sungguh.

Diharapkan ke depan kebijakan ketenagakerjaan di indonesia dapat diubah kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk memerangi pengangguran.