Jumat, 22 Mei 2015

Tugas Softskill : Kesimpulan kelompok 4

Kesimpulan kelompok 4

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI






Disusun Oleh Kelompok 4 :
-Abdul Hafizh
-Bintang Satrio P
-Dehan Athallah
-Dwita Angraini
-Syarif Nur Ikhsanuddin



Pengertian Perubahan
Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Faktor perubahan organisasi terbagi 2, yaitu:

A. Faktor Internal: Yaitu keseluruhan faktor  yang  ada di  dalam organisasi dimana  faktor tersebut  dapat  mempengaruhi organisasi  dan  kegiatan organisasi.
Contoh  Faktor Internal :
- Perubahan kebijakan  lingkungan.
- Perubahan tujuan.
- Perluasan wilayah operasi  tujuan.
- Volume kegiatan  bertambah banyak.
- Sikap  dan  perilaku  para anggota organisasi.

B. Faktor Eksternal: Yaitu penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi  yang  dapat mempengaruhi organisasi  dan kegiatan  organisasi.       Contoh  Faktor Eksternal:
- Politik 
- Hukum
- Kebudayaan   
- eknologi
- Sumber daya alam
- Demografi
- Sosiologi
         
Pengertian Pengembangan
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Tujuannya:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.

2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun  antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.

3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.

4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.

5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.

6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah.

7. Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.

Langkah Perubahan Organisasi
1. Mengadakan pengkajian: tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya.

2. Mengadakan identifikasi: yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi . setiap factor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

3. Menetapkan perubahan : sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

4. Menentukan strategi  : apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

5. Melakukan evaluasi : untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila sebaliknya berarti negative.

Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi
1. Perumusan organisasi: pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.

2. Misi: misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan.

3. Tujuan: merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.

4. Strategi: strategi merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan.

5. Kebijakan: yaitu pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi.

6. Implementasi strategi: Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

7. Program: Pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.

8. Anggaran: program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.

9. Prosedur: Sering juga disebut dengan standard operating proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

10. Evaluasi dan Pengendalian: adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektivitas organisasi : produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan dalam jangka panjang.

        sumber

Tugas Softskill : Kesimpulan Kelompok 5

Kesimpulan Kelompok 5

BUDAYA, KREATIVITAS DAN PROSES INOVASI









Disusun Oleh Kelompok 4 :
-Abdul Hafizh
-Bintang Satrio P
-Dehan Athallah
-Dwita Angraini
-Syarif Nur Ikhsanuddin



Pengertian Dan Fungsi Budaya Organisasi
1.      Pengertian Budaya Organisasi.
Menurut para ahli :
A.      Wood, Wallace, Zeffane, Schemerhom, Hunt, Osborn, budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku anggota organisasi itu sendiri.

B.      Robbins, budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh organsasi itu.

C.      Schein, budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah dan membentuk karyawan yang dapat beradaptasi dan mempersatukan anggota organisasi.

D.     Cushway dan Lodge, budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku.

Jadi secara umum Budaya Organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota dari organisasi lainnya, Yang dimaksud system makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

2.      Fungsi Budaya Organisasi.
      Berikut ini fungsi budaya organisasi menurut Robbins:
a.      Menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.

b.      Identitas bagi anggota organisasi.

c.       Timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan individu.

d.      Perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dalam memberikan standar yang tepat untuk dilakukan anggotanya.

e.      Mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membantu sikap serta perilaku anggotanya.


Tipologi Budaya Organisasi
Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan kalimat. (Mallinson dan Blake)
1.      Tujuan tipologi budaya organisasi:
-           Untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realita.
-          Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi.

Misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu dalam organisasi. Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dalam meliputi:
a.      Organisasi Koersif
b.      Organisasi Remuneratif
c.       Organisasi normative

Terdapat beberapa tipologi budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, ada 3 jenis budaya organisasi yaitu :
1.      Budaya kuat dan lemah.
2.      Budaya yang memiliki kecocokan strategik.
3.      Budaya adaptif.

Kreatifitas Individu Dan Team Proses Inovasi
Kreatifitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru. Inovasi adalah melakukan sesuatu yang baruKeduanya jelas saling berhubungan. Inovasi dianalogikan sebagai aplikasi praktis dari kreatifitas. Dengan kata lain, kreatifitas bisa merupakan variabel bebas. Sedangkan inovasi variabel tidak bebas.

Tugas Softskill : Kesimpulan Kelompok 3

Kesimpulan Kelompok 3

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI












Disusun Oleh Kelompok 4 :
-Abdul Hafizh
-Bintang Satrio P
-Dehan Athallah
-Dwita Angraini
-Syarif Nur Ikhsanuddin




Struktur organisasi adalah sebuah susunan atau pola dimana pekerjaan itu dibagi-bagi atau dikelompokan secara formal. Yang bertujuan agar menetapkan pola hubungan antara beberapa komponen sehingga mencapai sasaran atau hasil yang efektif.
Berikut adalah ketiga dimensi struktur organisasi :

1.      Kompleks
Mempertimbangkan tingkatan diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk didalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan didalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.

2.      Formalisasi
Yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada oeraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari pada pegawainya.

3.      Sentralisasi
Dimana sebuah tingkatan pengambilan keputusan dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal didalam organisasi.

Elemen-elemen struktur organisasi :
a.      Spesialisasi pekerjaan,
b.      Departemenentalisasi,
c.       Rantai komando,
d.      Rentang kendali,
e.      Sentralisasi dan Desentralisasi,
f.        Formalisasi.

DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut:
1.      Fungsi
2.      Produk atau jasa
3.      Wilayah
4.      Langganan
5.      Proses atau peralatan
6.      Waktu
7.      Pelayanan
8.      Alpa-numeral
9.      Proyek atau matriks

1.      Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.

2.      Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 macam:
1.      Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2.      Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

3.      Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Model desain struktur organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi :
1.      Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.

2.      Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.

FAKTOR PENENTU STRUKTUR ORGANISASI
1.      Strategi
2.      Ukuran organisasi
3.      Teknologi
4.      Lingkungan

IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Implikasi manajerial desan dan struktur organisasi sangatlah penting dalam pengorganisasian karena dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi.

Tugas Softskill : Kesimpulan Kelompok 1

Kesimpulan Kelompok 1 

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI







Disusun Oleh Kelompok 4 :
-Abdul Hafizh
-Bintang Satrio P
-Dehan Athallah
-Dwita Angraini
-Syarif Nur Ikhsanuddin




Arti dan Dasar - Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.
Menurut  Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: (l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3) Aktivitas memilih.
Sedangkan Mintzberg A. Koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan, dan (3)  Tahap seleksi.

Jenis-jenis pengambilan keputusan
1.      Gaya DirektifPembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah.

2.      Gaya AnalitikPembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang  kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi: pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu.

3.      Gaya KonseptualPembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.

4.      Gaya PerilakuPembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1.      Posisi/ kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
-Letak posisi: dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
-Tingkatan posisi: dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.

2.      Masalah: adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.

3.      Situasiadalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
4.      Kondisiadalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita.

5.      TujuanTujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.

Implikasi Manajerial 
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless).
Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.
Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.