Sabtu, 26 Desember 2015

Letak Akal, Nafsu dan Ruh Manusia Menurut Islam

Kajian tentang otak dan tingkat kecerdasan manusia selalu memunculkan argumen baru dari para ilmuwan. Berbagai jenis buku mencoba mengupas secara detail, tetapi tetap saja tidak ada buku yang mempunyai fakta yang kuat untuk menjelaskan sejauh mana tingkat kecerdasan otak manusia. Bagi anda yang tertarik dengan kajian tersebut, seperti diriku, ada baiknya anda membaca artikel di bawah. Selain itu, Iman anda akan semakin kuat dengan memahami letak tempat AkalNafsu dan Ruh. Ketiga tolak-ukur tersebut merupakan bekal bagi anda untuk menjalani hidup dengan baik.

Letak Akal, Nafsu dan Ruh Manusia Menurut Islam

Allah سبحانه و تعالى sebelum menciptakan manusia, telah terlebih dahulu menciptakan AQAL dan NAFSU, tertera dalam kitab durratun nasihin karangan Syeh Ustman bin Hasan as Syakir. Dalam hadist qudsi di sebutkan, saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Aqal, Allah سبحانه و تعالى mengajukan pertanyaan pada Aqal, Yaa ayyuhal aqli, man anta wa man ana, (Wahai Aqal, siapakah kamu dan siapakah Aku?). Ketika menerima pertanyaan, “Siapa kamu dan siapa Aku?” aqal menjawab “Ana A’bdun wa anta Rabbun.” saya hambaMu Dan Engkau Tuhanku..

Akan dan Nafsu

Di sisi lain, saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Nafsu, dan di ajukan pertanyaan yang sama, nafsu menjawab, Ana ana wa anta anta (Aku ya aku, dan kamu ya kamu), lantas Allah سبحانه و تعالى memasukkan ke neraka panas selama 1000 tahun. Setelah itu nafsu ditanya lagi, namun tetap gak kapok juga dengan menjawab hal yang sama, lantas di masukkan ke neraka dingin selama 1000 tahun. Setelah itu ditanya lagi, tetap juga sama jawabannya, lalu di masukkan ke neraka lapar selama 1000 tahun. Lalu diangkat dan ditanya lagi, baru ia menjawab Ana abdun wa Anta Robbun.

Aqal adalah makhluq suci dengan fithrah Illahi, Aqal itu ibarat kusir yang mengendalikan nafsu.

Dimanakah letak tempat Aqal dan Nafsu
Aqal dan nafsu itu terletak di dalam QOLBU. Qolbu dalam arti jasmani adalah Organ jantung manusia. Diterangkan dalam hadist nabi riwayat muslim, Nabi bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu”". Hadis Riwayat Bukhori

Qolbu dalam bahasa arab artinya jantung. Menurut Imam Al-ghozali, perenungan itu dilakukan mulai dari qolbu yang berpusat di dada, bukan dilakukan melalui pemikiran (al-fikri) dalam otak kepala.

Firman Allah SWT
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَىالْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

afalam yasiiruu fii l-ardhi fatakuuna lahum quluubun ya’qiluuna bihaa aw aatsaanun yasma’uuna bihaa fa-innahaa laa ta’maa l-abshaaru walaakin ta’maa lquluubullatii fii shshuduur QS. Al-hajj 22:46

Artinya: maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qolbu, dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qolbu yang di dalam dada.

Di jelaskan pada ayat di atas, bahwa qulub atau qolbun itu letaknya fis shuduur, di dalam dada, dan yang ada di dada itu adalah jantung (heart), bukan hati / liver, yang berada di bawah dada, di atas perut.

Dalam alqur’an di jelaskan bahwa sesungguhnya ILMU itu letaknya di jantung qolbun fis shuduur, ilmu itu mencakup Aqal dan Nafsu.

Dalam jantung, ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak. Otak sendiri ada dua bagian, yaitu otak kanan yang disebut EQ, tempat syaraf emosional, seperti marah, sedih, senang, takut, dll. Disinilah yang menghubungkan dengan NAFSU yang berpusat di jantung. Yang kedua yaitu otak kiri yang menghubungkan syaraf memory, kecerdasan, berfikir, daya ingat, rasional, yang disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah PUSAT AQAL yang berhubungan dengan syaraf di jantung.

Jantung bukan sekedar pemompa energy yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energy yang ada, detakan jantung itu tidaklah bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh Sang Maha Pengendali. Saat manusia menforsir daya otak kiri-nya, maka jantung bereaksi, begitu juga jika perasaan cinta, benci, senang, sedih, di otak kanan bangkit, maka akan bereaksi pada jantung.

Imam ghozali berpendapat dengan dasar ayat alqur’an di atas, bahwa ILMU itu bukan di otak, tapi di dalam qolbu, penglihatan itu bukan pada mata, tapi di dalam qolbu, pendengaran itu bukan pada telinga, tapi di dalam qolbu, pembicaraan itu bukan pada mulut, tapi di jantung qolbu haqiqotun..

Otak, mata, telinga, mulut, itu hanyalah peralatan yang berupa RAGA yang dikendalikan oleh AQALdan NAFSU yang terletak dalam JANTUNG QOLBU.

Lalu apakah Ruh itu?

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

wayas-aluunaka ‘ani rruuhi quli rruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum mina l’ilmi illaa qaliilaa [17:85]

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. QS. al-isra 85

Ruh Manusia

Alqur’an sendiri telah menegaskan, bahwa Ruh itu adalah urusan-Nya, Kita tidak tahu melainkan sedikit, sedikit bagi Allah سبحانه و تعالى akan pengetahuan manusia.

Ruh ibarat Energi, ruh dalam lafadz arab, berasal dari kata “riih” رياح yang maknanya angin.

Dalam ilmu pengetahuan eksak, gerakan angin itu terjadi karena reaksi energi elektromagnetic, yang terus bergerak, energi elektromagnetic ini dalam unsur atom di sebut elektron yang kita rasakan sebagai energi aliran listrik. Dan ternyata, tiada satupun profesor di dunia yang dapat menjelaskan apakah listrik itu dengan paten, seperti halnya tiada seorang ulama’ yang dapat menjelaskan apakah ruh itu.

Yang kita tahu, hanyalah sebatas pengertian bahwa, ruh itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda organik, sedangkan listrik itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda anorganik.

Jadi, ruh itu bukanlah seperti di film atau gambar, yang berbentuk bayangan, atau asap, sungguh berlepas diri tentang hal itu. Begitu juga listrik, bukan lah petir yang berapi, terang, seperti dalam gambar, itu hanyalah reaksi percikan api, yang panas, sedangkan listrik sendiri tidak berwarna, tidak terlihat, juga bukan kalor atau panas.

Kesimpulanya
RAGA itu di kendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak dalam QOLBU yang dapat hidup karena ada RUH dengan KUASA الله سبحانه و تعالى

sumber

Biarkan Hanya Aku Yang Menunggumu



Mungkin mudah bagimu memintaku menunggu. Setahun, dua tahun, atau entah berapa tahun sementara kau dan aku terpisah ruang dan waktu. Memang kadang kelihatannya mudah dan begitu menantang, sebab dalam masa itu, kau dan aku berjuang untuk apa yang sedang kita pertahankan. Mungkin juga menunggu adalah salah satu bentuk kesabaran kita terhadap waktu.

Tapi, sudah benar-benar taukah kau menunggu itu seperti apa?

Aku percaya bahwa kita paham esensi menunggu. Dalam hal ini, aku dan kamu akan menjalani waktu dan kehidupan kita masing-masing. Tapi, menunggu untuk apa? Jika kuuraikan lebih panjang, aku mendapatkan bahwa sebenarnya menunggu bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Menunggu hanyalah sesuatu yang kita pahami bahwa (mungkin) sesuatu itu akan tiba, padahal bisa jadi tidak. Namun orang-orang sering lupa betapa pentingnya peran kata “akan” pada penantian mereka. Mereka, mungkin juga kita, lupa bahwa yang kita tunggu itu sering kali tidak nyata.

Hasil dari menunggu pun belum tentu indah, bukan? Semua memang akan indah pada waktunya, tapi bukan berarti menunggu akan selamanya memberi keindahan. Tidak, tidak sama sekali.

Menunggu adalah sebuah usaha. Menunggu adalah sebuah harapan. Menunggu adalah sebuah perjuangan. Menunggu adalah sebuah kesabaran. Menunggu adalah sebuah ujian. Namun ingin kutekankan, bahwa menunggu tidak selalu akan sama seperti yang kau bayangkan sekarang.

Mungkin kau akan lupa bahwa sesingkat apapun waktu untuk menunggu itu, kau dan aku akan melewati jalan yang amat panjang, sendirian. Kau akan menemukan banyak hal baru, aku pun begitu. Kau akan mendapatkan banyak pengalaman baru, aku pun begitu. Kau akan menemukan cerita-cerita baru, aku pun begitu. Dan pastinya, kau dan aku juga akan menemukan banyak sekali orang-orang baru dalam kehidupan kita masing-masing. Tidak akan pernah ada jaminan tentang harapan kita dalam penantian yang kita putuskan bersama.

Di antara orang-orang yang akan kita temukan nanti, ada yang hadir hanya untuk pergi. Namun ada pula yang datang untuk menetap. Jika sudah begitu, biarkan hanya aku yang menunggumu.

Cerpen : masalalu, aku akan pergi


Bagaimana bisa seseorang begitu mencintai pasangan yang selalu mampu membuatmu menangis?

Sepertinya dulu aku juga pernah merasakan hal yang serupa. Ketika cinta tiba-tiba datang menjadi sebuah perangkap. Meski akhirnya kau diam-diam melukis sebuah luka yang samar. Tampak kasat mata bagiku. Hingga airmata, tiba-tiba saja luruh tanpa alasan. Aku terlambat melepasmu. Kubiarkan kamu berlama-lama berada didalam hatiku. Aku tak pernah memilah, aku menganggap pedih itu sebagai bahagia dan ketidak setiaan itu kuanggap sebagai suatu rintangan sepele. Meski ternyata aku salah menilai. Aku pun tak mampu mencari logika, saat cinta benar-benar membuatnya lumpuh.

Mungkin! Mungkin sebuah andai membiarkan kita sejenak kembali ke masa lalu. Harapan dari sebuah hati yang telah rusak. Lalu satu demi satu memory yang harusnya rapuh meledakkan hatiku menjadi sebuah kepingan yang mustahil untuk disatukan. Kamu membuat bahagia tampak terlalu jauh. Sedangkan langkah kaki kita, sudah tak lagi sanggup untuk merangkak. Bukankah tujuan kita terlalu jauh? Lalu mengapa aku masih ingin meraihnya denganmu. Lalu mengacuhkan ribuan sosok yang mungkin lebih baik darimu. Aku tahu, aku terlalu naïf untukmu. Aku selalu berpura-pura mati rasa saat sikapmu melukaiku. Aku masih saja tersenyum.

Ucapkan saja bahwa aku bodoh. Aku terus saja berusaha menarikmu dari bayang masalalu, memaksamu berjalan denganku kearah masa depan. Aku mengambil resiko untuk menyusun cerita yang buruk lagi untuk kita.

“Apa yang salah dengan masa lalu? Aku yakin dia masih memiliki masa depan yang sama!”

Selalu kata itu yang kuucapkan, saat banyak orang lain bertanya “tidakkah kamu ingin berhenti mencintai masalalu-mu?” dan tak ada lagi jawaban yang pantas kuucap. Aku tetap membiarkanmu memasuki hari-hariku. Aku ingin mencintaimu, seperti udara yang tak pernah selesai kau hirup. Namun kisah kita seperti nyanyian-nyanyian bisu, tak pernah terdengar indahnya.

Biarkan saja! Biarkan saja luka-luka ini berdiri diantara kita, katamu. Menghalangiku untuk menyentuhmu. Aku mencintaimu selalu dengan sederhana. Sesederhana airmata yang luruh, atau sesederhana genggaman jemari yang terlepas perlahan. Sepertinya aku tak ingat, sejak kapan cintamu menjadi sebuah duri tajam. Kau hunus hatiku dengan tajam. Hingga tangisku pun tak pernah lagi terdengar ditelingamu. Tidakkah kamu merasakan? Jemariku masih mengusap lembut hatimu dengan tangisku. Kamu tak lagi menjadi payung disegala mendung.

Aku masih ingat tentang sebuah cerita masalalu kita. Saat aku menangis, bahkan pikiran tidak memberiku ruang untuk melepas beban sejenak saja. Kamu disampingku, terduduk diam. Kamu tidak pernah berusaha untuk bertanya keluhku. Ataupun mengayunkan jemarimu untuk mengusap butiran airmata yang turun dengan tegas. Hingga airmata itu memberi bekas yang nyata pada wajahku. Ingin aku bertanya tentang perhatianmu, tapi aku tidak pernah siap untuk terluka lebih dalam. Aku tahu, aku mungkin akan kecewa dengan jawabanmu.

Atau kenangan mana lagi yang kau ingat? Akankah kamu masih mengingat saat kamu mulai menyusun cerita pedih dihadapanku dengan mengeratkan genggaman dengan perempuan lain. Aku mengikutimu dibalik punggung gagahmu. Seperti makhluk halus yang tak pernah kau sadari hadirku. Aku tak bisa melakukan apa-apa lagi. Selain menangisimu disana, lalu memaafkanmu tanpa kau minta.

Kemudian, cinta mana lagi yang kau dustakan? Saat yang lain meninggalkanmu. Aku masih bertahan disampingmu tanpa perlu kamu meminta. Aku membantumu memapah tumpukan beban itu. Meski kamu tak pernah melakukan hal yang sama denganku. Aku tak mengungkitnya.

Saat luka enggan untuk pergi, aku mempertahankanmu. Dengan sedikit saja harapan untukmu berubah. Hanya saja aku lupa, aku tidak akan pernah bisa merubah hati. Ada sentuhmu yang masih aku ingat. Namun kisah-kisah itu hanya menjadi daftar pustaka dari kisah kita berdua. Karena punggungmu terus saja berjalan menjauhiku. Masih pantaskah hubungan ini disebut dengan milik kita? Karena kita tak lagi bersebelahan dan tak lagi bergandengan tangan. Sudah siapkah kamu kehilanganku? Atau apakah aku seharusnya bertanya “pernahkah kamu merasakan hadirku? Seseorang yang tak pernah utuh bagimu.”

Pernahkah kamu berusaha menghitung? Berapa kali hubungan ini hampir saja kandas tanpa alasan? Kamu tak akan pernah bisa menghitungnya. Karena kau mudah meretakkan hatiku dengan sebuah kata singkat. Dan aku mulai lelah menangis. Saat itu aku belajar untuk merelakan dirimu pergi.

Aku mulai berhenti menulis rindu tentangmu dan aku belajar berhenti merajut cinta untukmu. Aku harus menghapus satu persatu agenda yang biasa kita lakukan bersama. Aku rasa perpisahan menjadi sebuah rancangan yang sudah dekat. Bayang kita, sudah terlalu jauh dari kebahagiaan. Sepertinya epilog indah hanyalah sebuah angan yang tak patut dijalankan. Karena kamu pun sepertinya sudah lebih dulu melakukan hal yang sama sepertiku sekarang. Benar-benar tak ada jalan lain lagi untuk bersama. Kita adalah sebuah cangkir yang sudah siap untuk pecah.

Dan malam ini, terakhir kalinya kita menikmati dingin berdua. Karena esok tak akan lagi menyambut kita. Matahari sudah siap membakar habis seluruh kisah kita. Sebuah kisah yang kau bilang tak pernah sempurna. Sepertinya kamu lupa, tak ada kisah yang sempurna jika kamu terus saja menulisnya sendiri. Kamu tetap membutuhkan pasangan untuk membuatnya lengkap. Namun pasangan itu siap kau lepas. Aku juga tak ingin lagi menulis kisah ditelapak tanganmu. Tulisan masa depan yang tak pernah kau eja. Malam ini tak lagi manis, meski bintang mengerling seolah mengajak kita berdansa dibawah malam. Kita menjadi ampas kopi pahit yang tak perlu disesap. Tak ada lagi yang perlu diungkapkan, bukan?

Biarkan, kataku! Biarkan kisah kita berlalu dalam batu nisan di perkuburan kenangan yang tak pernah perlu untuk kita kunjungi lagi. Kamu masalalu, aku masalalu. Mungkin aku tak bisa lagi menarikmu ke masa depan bersamaku. Tapi aku akan membiarkanmu berdiri disini. Aku akan pergi, dengan ciuman yang sebentar dibibirmu. Aku yakin itulah yang paling terakhir. Karena ketika kakiku mulai melangkah maju, aku tak akan menoleh kembali kearahmu. Biarkan masa lalu kita hangus, menjadi abu yang terbang diterpa angin. Dan hilang……








Untuk masalalu, aku akan benar-benar pergi sekarang.

Terima kasih untuk semua luka yang kamu ukir seindah mungkin.





......

Selasa, 17 November 2015

Aurora

Jika diuraikan dengan kata-kata, keindahan langit memang  tidak akan pernah ada habisnya. Sungguh Maha Besar bagi Dia yang menciptakan langit dengan segala isinya.
Kali ini kita akan bersama-sama menguraikan rasa penasaran tentang cahaya yang berpendar luar biasa anggun dalam dinginnya atmosfer lintang tinggi. Kemilau cahayanya yang terang menyerupai fajar di pagi hari, mampu menimbulkan mitos di kalangan Bangsa Yunani. Mereka menyebut pendar cahaya itu sebagai kehadiran Sang Dewa Fajar. Namun demikian, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, mitos Dewa Fajar itu telah tersisihkan dengan nama Aurora.
Aurora merupakan pancaran cahaya pada langit daerah lintang tinggi, sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari oleh magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer.
Matahari, atau Bintang merah yang menjadi pusat orbit planet-planet wilayah tatasurya ternyata hanyalah satu diantara milyaran bintang lainnya di galaksi bimasakti. Pada inti pusatnya, ia memiliki suhu 14 juta kelvin dengan tekanan 100 milyar kali lipat tekanan atmosfer di bumi. Cahaya yang dipancarkan matahari berasal dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi pada inti bintang. Secara konveksi, energi hasil reaksi fusi tersebut dialirkan ke permukaan. Dari aliran konveksi tersebut, tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan matahari. Daerah-daerah medan magnet tersebut relatif gelap (lebih dingin) dari pada sekitarnya, sehingga ia dinamakan bintik matahari atau sunspot.
sunspot ini dianggap sebagai bendungan pasir pada arus air yang liar, nah ketika kekuatannya sudah tak sanggup lagi menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. ‘Jebol’nya sunspot ini akan memuntahkan kandungan energi yang disalurkan sebagai arus proton atau elektron. Energi yang dilontaran keluar matahari tersebutlah  yang disebut sebagai angin matahari. Jika dengan intensitas yang besar maka dinamakan badai matahari.
Perjalanan angin matahari menuju bumi, dapat ditempuh selama 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa. Ketika melewati Merkurius dan Venus, angin matahari akan langsung begitu saja menerpa atmosfernya, sehingga planet tersebut mengalami peningkatan suhu yang luar biasa akibat dari terpaan aliran proton dan elektron yang dibawanya. Namun demikian, lain halnya ketika angin matahari itu menghantam bumi.

Bumi ini bagaikan magnet yang berukuran sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah apel, dimana bumi berada pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit buah apel.magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan terbawahnya, sabuk radiasi van allen yang berada di sekitar ekuator (khatulistuwa). Layaknya sebuah perisai, magnetosfer dan sabuk van allen melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari.
Angin matahari ditunjukkan pada garis kuning sedang medan magnet bumi ditunjukkan pada garis biru.
Ketika angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, dapat dilihat secara visual melalui pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, atau yang kita kenal sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai aurora borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai aurora australis.
Interaksi antara angin matahari dengan medan magnet bumi. Sebagian partikel-partikel matahari tertarik menuju kutub.

Reaksi antara partikel angin matahari dengan atmosfer bumi, menghasilkan berbagai macam warna pada aurora. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh jenis atom yang berinteraksi dengan proton dan elektron, mengingat pada ketinggian-ketinggian tertentu, jenis atom penyusun atmosfer tidaklah sama. Pada ketinggian di atas 300 km, partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora kemerah-merahan. Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel angin matahari bereaksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada ketinggian 100 km proton dan elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan nitrogen sehingga aurora tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda.
Cahaya Aurora yang berwarna warni mengandung arti ketinggian.

Jika teman-teman berniat dan berminat untuk melihat keelokan aurora secara langsung, bisa langsung saja berkunjung ke daerah-daerah lintang tinggi, seperti Kanada, New Zeland, Antartika, dll. Ketika aktivitas matahari dalam keadaan stabil, maka frekuensi terbentuknya aurora lebih sering pada bulan-bulan ekuinoks. (ekuinoks musim semi jatuh pada tanggal 23 Maret, dan ekuinoks musim gugur adalah tanggal 21 September). Namun demikian ketika aktivitas matahari sedang meningkat, atau dengan kata lain intensitas angin matahari tinggi, maka cahaya aurora pun akan terbentuk semakin terang.

Biografi Chairil Anwar - Sang Sastrawan Indonesia



Chairil Anwar dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.


Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.

Chairil Anwar dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis. Orang tuanya bercerai, dan ayahnya menikah  lagi. Ia merupakan anak satu-satunya dari pasangan Toeloes dan Saleha, keduanya berasal dari kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jabatan terakhir ayahnya adalah sebagai bupati Inderagiri, Riau. Ia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Sebagai anak tunggal, orang tuanya selalu memanjakannya. Namun, Chairil cenderung bersikap keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun; sedikit cerminan dari kepribadian orang tuanya.

Chairil Anwar mulai mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Ia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Saat usianya mencapai 18 tahun, ia tidak lagi bersekolah. Chairil mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, ia telah bertekad menjadi seorang seniman.

Pada usia 19 tahun, setelah perceraian orang tuanya, Chairil bersama ibunya pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dimana ia berkenalan dengan dunia sastra; walau telah bercerai, ayahnya tetap menafkahinya dan ibunya. Meskipun tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, ia dapat menguasai berbagai bahasa asing seperti Inggris, Belanda, dan Jerman. Ia juga mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer Maria Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar du Perron. Penulis-penulis tersebut sangat memengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung terhadap tatanan kesusasteraan Indonesia.

Semasa kecil di Medan, Chairil Anwar sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil Anwar. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta 

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.
Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. 

Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.
Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.
Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta pisah. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.
Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.

Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”


KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR

    * Deru Campur Debu (1949)
    * Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
    * Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
    * "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh        Sapardi Djoko Damono (1986)
    * Derai-derai Cemara (1998)
    * Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
    * Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck

PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR YANG DITERJEMAHKAN DALAM BAHASA ASING

Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:

    * "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California, 1960)
    * "Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca,        1962)
    * Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions,              1963)
    * "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua              Pocket Poets, 1969)
    * The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel                 (Albany, State University of New York Press, 1970)
    * The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan              bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)
    * Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus                Verlag, 1978)
    * The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens,                Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)

KARYA KARYA UNTUK MENGENANG CHAIRIL ANWAR

    * Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh Bagian Kesenian Djawatan                Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953)
    * Boen S. Oemarjati, "Chairil Anwar: The Poet and his Language" (Den Haag: Martinus Nijhoff, 1972).
    * Abdul Kadir Bakar, "Sekelumit pembicaraan tentang penyair Chairil Anwar" (Ujung Pandang: Lembaga        Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sastra, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, 1974)
    * S.U.S. Nababan, "A Linguistic Analysis of the Poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar" (New York,        1976)
    * Arief Budiman, "Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan" (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976)
    * Robin Anne Ross, Some Prominent Themes in the Poetry of Chairil Anwar, Auckland, 1976
    * H.B. Jassin, "Chairil Anwar, pelopor Angkatan '45, disertai kumpulan hasil tulisannya", (Jakarta: Gunung        Agung, 1983)
    * Husain Junus, "Gaya bahasa Chairil Anwar" (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 1984)
    * Rachmat Djoko Pradopo, "Bahasa puisi penyair utama sastra Indonesia modern" (Jakarta: Pusat                  Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985)
    * Sjumandjaya, "Aku: berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar (Jakarta:                        Grafitipers, 1987)
    * Pamusuk Eneste, "Mengenal Chairil Anwar" (Jakarta: Obor, 1995)
    * Zaenal Hakim, "Edisi kritis puisi Chairil Anwar" (Jakarta: Dian Rakyat, 1996)

PUISI “AKU” KARYA CHAIRIL ANWAR
Puisi Karya Chairil Anwar 

Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943 

Lumpur Lapindo Keteledoran ataukah Bencana Alam?



Semburan lumpur panas yang terjadi di Kecamatan Sidorajo, Porong menjadi salah satu bencana alam yang sangat mengerikan bagi masyarakat sekitarnya. Semburan lumpur ini terjadi sejak 27 Mei 2006 dan telah menenggelamkan ribuan rumah penduduk, dan kawasan persawahan. Penduduk yang ada disekitar terpaksa harus merelakan rumahnya dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sembilan tahun sudah semburan lumpur itu terjadi, namun masyarakat korban lumpur lapindo belum juga mendapatkan ganti rugi yang sesuai. Puluhan keluarga masih mendiami tempat pengungsian yang belum bisa dikatakan layak.

Semburan lumpur panas yang terjadi tersebut bukanlah merupakan bencana alam. Namun lebih karena kelalaian manusia. Kelalaian tersebut terjadi akibat perusahaan Lapindo mengalami kesalahan prosedur dalam melakukan pengeboran minyak bumi. Akibatnya sumur minyak tersebut terus menerus mengeluarakan lumpur panas dari dalam perut bumi.

Tidak hanya itu, Perusahaan Lapindo juga tidak mematuhi peraturan dasar pengeboran minyak bumi. Mereka memasang alat casing di sumur minyak pada kedalaman 9.997 kaki yang seharusnya dipasang pada kedalaman 8.000 kaki sehingga terjadilah peluapan lumpur panas yang tidak bisa dibendung lagi.

Itulah mengapa bencana lumpur yang terjadi di Sidoarjo bukanlah suatu bencana alam yang terjadi melainkan sebuah keteledoran yang dilakuakan oleh manusia dalam menjalankan prosedur.

Resensi Film Inception


Sutradara                            : Christopher Nolan

Produser                             : Christopher Nolan
          Emma Thomas

Penulis                                : Christopher Nolan

Pemeran                              : Leonardo DiCaprio
          Ken Watanabe
          Joseph Gordon-Levitt
          Marion Cotillard
          Ellen Page
          Tom Hardy
          Cillian Murphy
          Tom Berenger
          Michael Caine

Musik                                 : Hans Zimmer

Sinematografi                    : Wally Pfister

Penyunting                        : Lee Smith

Studio                                : Legendary Pictures
                                            Syncopy Films

Distributor                          : Warner Bros. Pictures

Tanggal rilis                        : Amerika Serikat:
          16 Juli 2010
          Britania Raya:
          8 Juli 2010

Durasi                                  : 148 menit

Negara                                : Amerika Serikat

Bahasa                                : Bahasa Inggris

Anggaran                           : $160,000,000


Pendapatan kotor                : $825,532,764

Mimpi berlapis-lapis. Ngeri saya membayangkannya. Sutradara Christopher Nolan datang dengan ide liar yang hanya dia sendiri bisa mempertanggung jawabkannya. Di sini ada Cobb, seorang agen pencuri ide lewat mimpi seseorang, sedang berjuang memaafkan diri dari rasa bersalahnya atas kematian isteri tercinta dan berusaha kembali ke negeri asalnya di USA demi berkumpul kembali pada putera-puteri tersayang. Di sana ia jadi buronan karena dituduh membunuh isterinya. Agaknya tak perlu meributkan detail premisnya karena terasa lemah di sana-sini. Di Inception, Nolan lebih mementingkan imajinasinya yang membumbung tinggi dibanding motif drama.

Ada proses rekrutmen tim dan permainan alam mimpi. Bukan pula surealisme karena di sini mimpi menjadi pengacau pikiran. Dunia nyata bisa terasa bolak-balik. Mana yang nyata, mana yang mimpi? Disorientasi realita. Sebuah tim disewa pengusaha besar guna menanam ide kepada rival bisnisnya lewat media mimpi. Bagi Cobb, kesempatan ini menawarkan imbalan yang penting karena memungkinkan ia kembali bisa bertemu buah hati. Mulailah episode adaptasi, perencanaan, dan eksekusi.

Inti ceritanya sebenarnya sederhana: bagaimana seseorang mampu memasuki dunia mimpi hingga tiga tingkat. Itu berarti mimpi dalam mimpi dalam mimpi. Tidak bisa lebih jauh lagi karena akan terjatuh ke dalam limbo. Ini sebenarnya istilah Bible untuk menyebut neraka bagi anak kecil atau dunia tanpa batas ruang dan waktu. Di dalam mimpi level ketiga itulah sebuah ide bisa ditanamkan sehingga saat bangun sang pemimpi akan merasakan bahwa ide itu adalah murni dari dirinya sendiri.
Di film ini, Cobb (Leonardo Di Caprio) ditugasi oleh Saito (Ken Watanabe) untuk mengintervensi pikiran Robert Fischer Jr. (Cillian Murphy). Itu karena dia adalah pewaris tahta kerajaan bisnis energi milik ayahnya Maurice Fischer (Pete Postlethwaite), pesaingnya. Cobb sebagai pemimpin bekerja bersama timnya yang masing-masing memiliki tugas sendiri. Salah satunya adalah Ariadne (Ellen Page) yang bertugas sebagai arsitek dunia mimpi yang akan mereka masuki bersama. Ya, kemampuan “berbagi mimpi” ini juga hal yang tidak lazim kita kenal sehari-hari.

Adegan aksi demi aksi dan tata artistik konstruksi alam mimpi membuat saya berdecak kagum. Betapa mimpi bisa dibuat seperti mainan macam bongkar pasang. Mimpi dalam mimpi dan bermimpi lagi digambarkan cukup bisa dipercaya nan meyakinkan, jadi pemirsanya pun bisa nikmati aksi sepanjang film. Padahal faktor kepercayaan inilah yang sangat susah dibangun oleh sebuah film visioner. Jelas, Inception jadi pemakalah seksi karena presentasinya luar biasa canggih dengan ide yang cukup orisinil. Silakan menontonnya dua, tiga kali, atau lebih supaya lebih bisa mendalami. Dijamin, interpretasi yang ada bisa tak sama. Walau Inception punya ending, namun bagi saya Nolan mengarsitekinya seperti labirin yang tak berujung

Minggu, 25 Oktober 2015

Liburan ke Tanjung Lesung

Bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten, tempat wisata Tanjung Lesung tentunya sudah tidak asing lagi. Banyak tempat wisata pantai yang indah dan dengan pasir putihnya yang menawan. Lokasinya berada di pemerintahan Pandeglang dengan luas wilayah 150 hektar. Menjadi primadona tempat wisata Tanjung Lesung yang selalu ramai dan masih banyak pantai-pantai yang asri dan natural di Tanjung Lesung.

Jika akan melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dari arah kota Jakarta maka perjalanan ini bisa ditempuh hanya dengan 3-4 jam perjalanan. Maka akan sampailah di sebuah Tanjung dengan keadaan air yang tenang dan jernih. Dan dinamakan Tanjung Lesung karena daerah tanjung dan menjorok kelaut mirip lesung kata masyarakat sekitar maka dinamakan Tanjung Lesung.

Panorama Tanjung Lesung walaupun banyak pengujung tetapi masih sangat alami dan terawat. Dengan pasirnya yang putih dan batuan karang yang terjaga dengan baik dan tidak ada tanda kerusakan meskipun banyak pengunjung di tempat wisata Tanjung Lesung. Yang menarik di tempat wisata Tanjung Lesung adalah kawasan yang terletak di daerah bagian utara yang menghadirkan tebing yang tidak begitu curam dan membentuk laguna dengan air tenang dan kedalaman sampai 5 meter ke dalam laut. .
Tanjung Lesung jam 5 pagi

Saya dan ke 7 sahabat yaitu Ipul, Asep, Sahrul, Ery, Sinta, Novi dan Fitri sudah dari jauh jauh hari merencanakan liburan ke pantai, mengapa dari jauh jauh hari ? karena kami ber-8 mempunyai kesibukan masing-masing dan harus di buat jadwal dari jauh hari, dan kami pun sepakat pergi ke Tanjung Lesung pada hari Minggu tanggal 9 Agusutus 2015. 1 minggu sebelum hari H, kami memastikan perjalanan kami dengan booking sewa mobil, lalu untuk makanan kami membawa makanan sendiri, dan juga alat masak seperti kompor portable, pemanggang ayam, panci kecil untuk masak air, terlihat seperti mau pergi ke tengah hutan saja saya pikir karena melihat barang bawaan yang banyak padahal hanya pergi 24 jam. Beberapa jam sebelum hari H, atau pada sabtu malam minggu kami berkumpul di rumah Novi, karena kami akan berangkat tengah malam untuk menghindari kemacetan jika kami berangkat pada pagi hari, dan juga bisa puas main di pantai tanpa takut kulit menjadi hitam karena kami akan sampai di Tanjung Lesung pagi hari, dan juga bisa melihat sunrise dari Tanjung Lesung. Jam 00.10 kami ber-8 berangkat menggunakan 1 mobil keluarga yang kapasitas nya pas dengan jumlah kami. Ipul yang menyetir dan saya sebagai penujuk arah menggunakan google maps.
Pukul 02.30 kami istirahat sejenak di rest area Balaraja Km 72 seingat saya, kami istirahat bukan karena lelah, melainkan kami jalan terlalu cepat, jika tidak istirahat mungkin kami tiba di sana sekitar pukul 04.30. Setelah istirahat kurang lebih 1 jam kami melanjutkan perjalanan, kami keluar tol di pintu tol Cilegon barat lalu menyusuri jalan yang berdekatan dengan laut, setiap berapa Km pasti ada pantai yang ramai tapi juga ada yang sepi, sepanjang jalan pun sangat sepi, hanya beberapa kali ada rombongan motor yang sedang touring. Dan akhirnya kami pun tiba di Tanjung Lesung sekitar pukul 05.30, kami menghabiskan sekitar 5 jam 30 menit dari Depok sampai di Tanjung Lesung. Kami melihat pintu masuk yang masih di tutup dan kami agak kecewa karena mungkin pengunjung belum dibolehkan masuk, karena ada beberapa mobil yang menunngu di depan pintu masuk, tapi menurut informasi yang kami terima sebelum melakukan perjalanan, pengunjung bisa masuk lebih awal asal kan“membayar lebih” kepada petugas yang ada di sana, maksud nya bayaran lebih adalah kami membayar sang petugas untuk membukakan pintu masuk, bayaran normal adalah bayaran tiket masuk nya. Akhirnya sebelum jam 6 kami bisa masuk karena memberikan “bayaran lebih” kepada petugas pintu masuk. 

Setelah bisa masuk kami langsung foto foto terlebih dahulu karena pantai masih sangat sepi, masih sangat segar udaranya, masih sangat indah pemandangan nya, disana baru hanya ada sekitar 3 rombongan saja, itupun mereka masuk setelah kami masuk terlebih dahulu. Setelah foto-foto kami mencari tempat untuk memasak makanan untuk sarapan, kami membawa ayam yang sudah siap dipanggang dan berikut panggangan nya, kami memasak di tempat khusus atau entah apa namanya karena di sana ada peraturan dilarang membawa makanan dari luar, dan kami di arahkan ke sebrang parkiran mobil di situ ada sebuah gubug. Disana kami memanggang ayam dan sosis yang di makan dengan nasi yang kami bawa, kami juga memasak air panas untuk membuat teh dan kopi, itu sudah cukup untuk mengisi perut kami. Setelah sarapan barulah menjalankan liburan kami di tanjung lesung, pertama berenang, menyelam, dan main -main air, ternyata air laut masih dingin mengingat masih pagi sekitar jam 06.30 pagi. Setelah itu main-main di pasir, jalan jalan di sepanjang pantai, berjemur, mengubur salah satu teman kami di pasir. Dan juga tidak lupa setiap momen ada foto dan video nya. Setelah puas, kami pun bersih - bersih dan mandi di kamar mandi yang ada di sana. kami di sana hingga siang hari sekitar pukul 13.00, setelah puas kami pun bersiap meninggalkan tanjung lesung, di perjalanan pulang kami mampir ke pantai karang bolong yang bisa parkir mobil di pinggir pantai, di sana kami bakar ayam untuk makan siang dan istirahat sejenak. Di sana saya dan ipul tidur siang karena belum tidur sama sekali semalaman. lalu Sekitar pukul 16.00 barulalah kami jalan pulang, saat maghrib kami istirahat di rest area untuk Km saya lupa di ruas tol Km berapa. perjalanan pulang agak lama karena macet di sana sini, sekitar jam 21.00 kami baru sampai di Depok. Kami mampir dulu ke tempat makan untuk makan malam, setelah makan kami di antar satu satu kerumah masing masing. Setibanya dirumah pukul 22.00 saya langsung tidur karena esok nya senin saya masih ada Ujian Akhir Semeseter (UAS) di kampus saya. Selesai.

Wawancara saya kepada teman saya yang ikut ke tanjung lesung :
S = saya
T = teman saya

S : bagaimana pendapat anda tentang pantai tanjung lesung ?
T : Pantai tanjung lesung merupakan salah satu pantai yang indah pemandangan nya, airnya biru pasirnya putih. Tempanya juga bersih, menyejukan mata saat dilihat.

S : Apa alasan anda datang ke pantai tanjung lesung selain yang tadi anda sudah katakan ?
T : Alasannya karena pertama saya dan teman teman saya ingin berlibur ke pantai, kedua karena kami belum pernah ke tanjung lesung, kalau ke carita, anyer, karang bolong sudah sering, ingin sesuatu yang baru lagi.

S : Lalu apakah happy datang ke tanjung lesung ?
T : ya saya senang dating kesini, karena sesuai expektasi saya juga jadi tidak mengecewakan, ditambah saya berlibur bersama teman-teman saya yang menambah keseruan liburan kali ini.

S : kalau di Tanya kekurangan, apasih kekurangan di tanjung lesung ini ?
T : hmm mungkin kekurangannya adalah kamar mandi yang masih sedikit, kalau pengunjung nya ramai, jadi antrian untuk ke kamar mandi menjadi panjang.

S : terakhir, apakah anda berniat untuk mengunjungi pantai tanjung lesung lagi ? atau ada rencana ingin ke pantai lain ?
T : kalau di Tanya niat sih pasti ada, karena liburan ke tanjung lesung sangat seru, dan rencana ke pantai lain juga ada, hm mungkin yg lebih jauh sedikit seperti ke ujung kulon.



Dokumentasi :