Kamis, 24 Oktober 2013

Menakar Sosok Pemimpin Ideal di 2014

BANGSA ini sedang butuh pemimpin. Seorang pemimpin yang bisa mengubah keadaan bangsa ini menjadi lebih baik. Banyak orang yang mendefinisikan pemimpin adalah orang yang mampu dan memiliki kemampuan mengatur, mengelola, serta dirinya sendiri, orang lain, dan komunitas.

Namun, definisi pemimpin yang sebenarnya bukan lah hanya sebatas itu. Pemimpin adalah pelayan, pemimpin adalah teladan, pemimpin adalah penginspirasi, dan banyak definisi lain tentang pemimpin.

Di Indonesia, banyak orang yang ingin menjadi seorang pemimpin. Mereka pun memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda satu sama lain. 2013 ini adalah tahun politik, di mana setiap orang mempersiapkan diri, dan mulai melakukan pencitraan atau mempromosikan dirinya dan mungkin sosok-sosok yang akan tampil di Pemilu Presiden 2014 mendatang.

Ketika berbicara masalah yang ada di Indonesia, dan kebutuhan akan tipe pemimpin, Indonesia sejatinya sangat mengharapkan pemimpin yang mau memasang badan demi kemajuan bangsa ini. Lantas tipe seperti apakah yang diharapkan memimpin bangsa ini?

"Jaket merah", jangan pernah meninggalkan sejarah. Kata-kata yang berasal dari presiden kita Soekarno rupanya bisa menjadi jawaban atas pertanyaan di atas. Ketika kita menengok masa lalu, orang-orang seperti Bung Karno, atau Bung Hatta, Sudirman, Pak Habibie bisa dijadikan sebagai sosok yang mau memasang badan untuk Indonesia, sosok yang mau mengorbankan dirinya untuk kemajuan bangsa.

Menurut survey kecil yang saya lakukan, dengan objek survey adalah orang-orang yang hidup di zaman dulu dan di zaman sekarang, mereka lebih nyaman, aman, dan sejahtera hidup di zaman orde lama dan orde baru. Mereka merindukan kondisi kehidupan zaman orde baru dan orde lama yang tenteram, dan menyayangkan kehidupan demokrasi yang penuh keributan, kericuhan, konflik, dan ketidakbecusan para aparat negara.

Demokrasi yang menjadi sistem pemerintahan Indonesia tampaknya sudah tidak mampu mengatur segala aspek kehidupan di Indonesia. Ekonomi karut marut, korupsi di mana-mana, kemiskinan merajalela, dan lain-lain.  Itulah kenapa kita butuh pemimpin yang berkarakter, punya integritas, bersih, dekat dengan rakyat.

Kita butuh pemimpin yang bisa membuat perubahan untuk bangsa ini. Setidaknya ada tiga tipe kepemimpinan yang bisa membuat Indonesia berubah, yang merefleksikan pemimpin masa orde lama dan orde baru yang telah disebutkan di atas.

Ketiga tipe pemimpin tersebut adalah pemimpin pembebas, pemimpin pemersatu, dan pemimpin pemakmur. Pemimpin pembebas adalah pemimpin yang mendobrak dan memutus belengu penjajah. Penjajah di sini bukan dalam artian sempit,tetapi perlu kita generalisasikan bahwa penjajah ini bisa diartikan sebagai masalah bangsa, korupsi, sosial, kemiskinan, dan lain-lain.

Pemimpin pemersatu adalah pemimpin yang bisa mengkonsolidasikan wilayah yang terpecah belah. Walaupun di negara Indonesia sekarang ini menetapkan prinsip desentralisasi, pemimpin yang dibutuhkannya itu yang bisa mensinergikan, mengintegrasikan semua daerah, dan tidak terjadi ketimpangan antardaerah.

Pemimpin pemakmur adalah pemimpin yang bisa mengembangkan sumber daya material dan spiritual. Sebagai contoh Indonesia adalah negara yang mengklaim dirinyanegara yang kaya akan sumber daya alamnya.

Namun faktanya sekarang ini sumber daya banyak dikuasai swasta asing, bukan oleh bangsa ini sendiri. Disinilah peran pemimpin yang cerdas dibutuhkan, pemimpin pembebas sekaligus bisa mensolusikan pengelolaan sumber daya alam bangsanya sendiri.

Ketiga tipe pemimpin tersebut biasanya sangat jarang ditemukan terdapat di dalam satu orang pemimpin. Hanya beberapa sosok hebat yang mempunyai ketiga tipe pemimpin tersebut. Untuk itulah perlu adanya sinergi antartipe pemimpin sehingga sebuah pemerintahan menjadi lengkap dan berhasil. Banyak sosok yang mempunyai tipe pemimpin yang telah disebutkan di atas.

Bung Karno, Bung Hatta, Sudirman bisa dikatakan sebagai sosok pemimpin pembebas. Mereka adalah pejuang sejati hingga kemerdekaan Bangsa Indonesia dapat diraih melalui proklamasi, bukan dari hasil pemberian bangsa penjajah.

Bung Karno juga bisa dijadikan sebagai sosok pemimpin pemersatu. Terlihat bagaimana kharisma seorang Bung Karno jika telah berbicara kepada seluruh Bangsa Indonesia. Sosok yang memang mempunyai wibawa, dihormati, dan dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Bahkan oleh pemimpin bangsa lain pun Bung Karno dianggap sebagai sosok yang istimewa, yang bisa memersatukan Bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Tipe pemakmur di Indonesia bisa didapat dari sosok Bung Hatta, atau Pak Habibie.

Bung Hatta dengan kecerdasannya mampu mengelola pemerintahan dengan baik, bersama Bung Karno yang mempunyai kemampuan verbal yang luar biasa menjadi duo pemimpin yang dirindukan saat ini.

Bahkan sosok Bung Hatta pun diabadikan oleh Iwan Fals dalam lagunya 'Bung Hatta'. Pak Habibie yang notabene adalah seorang insinyur, seorang yang jenius mampu membuat dunia iri pada Indonesia juga bisa digolongkan tipe pemimpin pemakmur.

Dengan kecerdasannya, Pak Habibie berhasil membuat IPTN, sebuah pabrik nasional dalam bidang pembuatan pesawat terbang. Bahkan Pak Habibie sendiri bisa membuatnya dengan sangat sempurna, dan itu diakui oleh dunia. Sayang, Pak Habibie memerintah Indonesia hanya sekira 512 hari.

Namun, hal itu cukup membuat Indonesia sedikit keluar dari krisis ekonomi yang melanda dunia saat itu. Lebih sayangnya, apresiasi Bangsa Indonesia yang kurang membuat Pak Habibie enggan bekerja di Indonesia, dan Pak Habibie memilih bekerja di Jerman. Memang pasti banyak alasan lain yang membuat Pak Habibie pergi ke Jerman. Namun yang perlu digarisbawahi adalah apresiasi, sosok-sosok luar biasa, ilmuwananaknegeri, atlet, sangat kurang di Indonesia.

Bagaimana nasib bangsa ini ke depan tergantung pemimpin yang memimpin bangsa ini. Lantas siapa yang cocok? Kita perlu cerdas menyikapi hal ini. 2014 adalah tahun yang diharapkan adanya perubahan bagi bangsa ini.

Perubahan ke arah yang lebih baik. Bangsa yang mandiri, mampu berdiri di kaki sendiri. Yang pasti Indonesia sekarang butuh pemimpin yang tegas, bersih, berintegritas, dan dekat dengan rakyat.

Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar