Kamis, 31 Oktober 2013

Persepsi Salah Tentang Islam

Pernah mendengar Islam disebarkan lewat pedang? Atau Islam = teroris? Atau hukum Islam sudah ketinggalan zaman? Atau opini-opini miring lainnya yang kadang bikin geli atau bahkan marah? Opini-opini itu biasanya terbentuk dari media(terutama barat). Apa yang didengar dan dilihat dan dibaca itulah gambaran orang tentang Islam, mereka membuatnya faktual tanpa tahu isi Islam yang sebenarnya. Nah berikut adalah beberapa opini yang keliru itu:
1. Islam disebarkan lewat pedang
Opini ini banyak di lontarkan oleh orientalis barat yang menggambarkan Nabi Muhammad menyebarkan Islam dengan pedang ditangan dan Al quran ditangan yang lain. Opini ini tentu tidak berdasar sama sekali dan menggelikan bagi yang mengetahuinya. Tidak berdasar karena Nabi mulia Muhammad sangat cinta damai. Seorang muslim dengan keyakinan 200%  beriman bahwa Muhammad mengajarkan Islam dengan kasih sayang, bukan kekerasan. Bila pendapat ini dianggap terlalu mengada-ada bagi seorang non-muslim maka biarkan pendapat seorang wanita kristen Amerika, Karen Armstrong memberi kesaksian terhadap pribadi agung Muhammad. Dalam bukunya yang berjudul ” Sejarah Muhammad” hal. 13 Karen menulis bahwa Muhammad sangat menentang kekerasan dan mendukung kebijakan

non-kekerasan yang juga dianut oleh Ghandi. Dengan mengatakan bahwa perang suci adalah puncak prestasi kenabiannya, kaum fundamentalis telah mendistorsi, membelokkan seluruh makna hidupnya. Muhammad adalah seorang pencipta perdamaian yang sangat menghendaki rekonsiliasi dengan Mekkah. Alih-alih mengorbankan perang habis-habisan sampai mati, Muhammad  siap berunding dan berkompromi. Dan sikap rendah hati dan mengalah ini terbukti, dalam bahasa Alquran, merupakan sebuah kemenangan yang besar (Fath).
Seorang penulis barat lainnya, De Lacy O’Leary dalam Islam at the Cross-road (Islam di Persimpangan Jalan), London, 1923 mengatakan “Bagaimanapun sejarah jelas menerangkan bahwa legenda tentang penaklukan Muslim terhadap dunia dan memaksakan Islam dengan menggunakan pedang adalah suatu cerita yang tidak masuk akal yang sering diceritakan oleh ahli sejarah.”
Kita mengetahui bahwa Muslim pernah menguasai Spanyol selama 736 tahun. Selama hampir 8 abad itu Spanyol berkembang menjadi wilayah yang kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan.Orang mungkin bisa menyalahkan Muslim atas eksploitasi Spanyol tetapi mereka tidak bisa mengatakan bahwa Muslim memaksa orang-orang Spanyol memeluk Islam.  India juga pernah didominasi Muslim selama 10 abad, tetapi ketika India memproklamirkan kemerdekaannya, 3/4 penduduknya adalah Hindu dan 1/4nya Muslim. Kenapa? Karena Muslim mengikuti perintah Allah dalam Al quran:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al-Baqarah: 256).
Orang-orang skeptis, musuh-musuh Islam dan bahkan para misionaris selalu mengejek bahwa Islam disebarkan lewat pedang. Pedang yang mana? Mereka bahkan tidak menjawab pertanyaan, ‘siapa yang menyuap Karen? siapa yang membujuk O’leary untuk mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang yang cinta damai?’ Dunia Islam waktu itu miskin, tidak mempunyai uang untuk menyuap hanya untuk minta dikatakan bahwa Muhammad adalah cinta damai! Masih dikuasai oleh bangsa-bangsa barat Kristen lewat penjajahannya yang membawa semboyan Gold, Glory, and Gospel (emas, kejayaan, dan kristen). Lalu? siapa sebenarnya yang menyebarkan agamanya lewat pedang dan senjata? Tanyakan pada nenek kakek dan buyut anda, darimana mereka mendapatkan agama kristennya. Oh dari para penjajah Belanda yang memaksa petani untuk kerja paksa, yang menembak petani yang berusaha untuk mempertahankan kedaulatannya! Yang meninggalkan Indonesia dalam keadaan bersimbah darah, miskin dan merana …
Bila pernyataan dari dua orang Intelektual Barat itu belum memuaskan anda, berikut pendapat orang non muslim timur tentang ke agungan pekerti Muhammad :
a. “Semakin saya pelajari semalam saya temukan bahwa kekuatan Islam bukan berasal dari pedang.” Mahatma Gandhi, Bapak India Modern dalam “Young India” (India Muda).
b. “Mereka (pengkritik Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukan kebaikan. Mereka mengubah setiap kebaikan dengan kejahatan yang besar. Hal ini menggambarkan kebejatan moral mereka….kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memafkan pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada pedang baja.” {Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, pada suatu rapat di Gorakhpur (India), 1928}.
c. “Beliau memilih untuk hijrah daripada harus berperang melawan rakyatnya sendiri; tetapi ketika penindasan mereka sudah di luar batas toleransi barulah beliau mengangkat pedang untuk membela diri. Mereka yang percaya bahwa suatu agama bisa disebarkan dengan kekerasan adalah orang yang bodoh yang tidak tahu jalannya suatu agama ataupun jalannya dunia. Mereka bangga dengan kepercayaannya karena mereka berada di suatu jalan, jalan yang jauh dari kebenaran” (Seorang jurnalis Sikh dalam Nawan Hindustan, New Delhi, 17 November 1947).
Adalah mudah menemukan pendapat-pendapat yamg memaki dan menghujat Muhammad di luar sana. Para pembenci itu mengatakan fitnah dari yang benar. Menyampaikan apa yang tidak pernah terjadi yang hanya memperlihatkan kepicikan cara befikir mereka.
2. Islam = teroris
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujuraat [49]:13).
Islam adalah keselamatan, rahmat bagi seluruh alam yang mengajarkan kasih sayang dan rasa hormat antar seluruh makhluk. Ajaran Islam tentang keselamatan dan kasih sayang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad kepada umatnya. Maka, orang yang menuduh Islam secara keseluruhan adalah teroris dan suka kekerasan adalah ahlul ghuluw (berlebih-lebihan dalam tuduhannya) yang tidak mengerti dakwah salafiyah.  Dakwah salafiyah adalah dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Dakwah salafiyah tegak diatas manhaj (jalan, metode, tata cara) Islam yang benar dan lurus, berdiri diatas dalil. Dakwah ini benar-benar mengagungkan As-Salaf Ash-Shalih (generasi terdahulu yang shalih), dari kalangan para sahabat dan tabi’in.  Dakwah salafiyah menyeru kepada Allah, kepada ajaran Islam yang benar, seimbang dan adil. Menyeru kepada kelemah lembutan dan menolak kekerasan. Maka menuduh Islam  sebagai terorisme adalalah dusta.
Rasulullah saw. bersabda, ” Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi).
Dalam hadist itu jelas bahwa seorang muslim harus menyayangi/mengasihi manusia, tidak hanya sesama muslim. Rasulullah saw. bersabda, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi.” Wahai Rasulullah, “kami Semua pengasih,” jawab mereka. Berkata Rasulullah, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).” (H.R. Ath-Thabrani).
Sungguh celaka orang yang suka membuat kerusakan dalam nama Islam.  Bahkan dalam keadaan perang Islam tetap mengutamakan kasih sayang. Abu Bakar Shiddiq r.a. pernah berpesan kepada pasukan Usamah bin Zaid, “Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil. Jangan pula kalian kebiri pohon-pohon kurma, dan janganlah kalian tebang pepohonan yang berbuah. Jika kalian menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian ganggu.”
Jelaslah bahwa Islam menolak kekerasan, sifat merusak yang ditujukan untuk orang lain maupun dirinya sendiri.
Orang-orang barat dan skeptis lainnya mempunyai pandangan yang tidak adil terhadap Islam. Segala bentuk kekerasan dianggap teror dan rendah yang mewakili seluruh Islam. Anak-anak palestina yang melawan tank dan tentara bersenjata israel adalah teroris, tetapi tak seorangpun peduli dengan aksi israel yang menduduki dan membunuhi warga Palenstina. Ketika ada bom yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam meledak, seluruh dunia merespon dan menuding Islam adalah biangnya. Tetapi ketika sebuah pabrik di cina memproduksi susu bayi yang dibubuhi melamin membunuhi ratusan bayi dan memberi penyakit kepada ratusan ribu bayi lainnya terungkap, tak seorangpun menuduh Cina itu teroris.  Teror = gangguan yang memberi rasa takut dan rasa tidak aman. Jutaan Ibu dan orang tua diteror oleh si pembuat susu ini. Tapi, siapa yang peduli? Siapa yang teroris?
Ketika Amerika membunuhi bangsa Indian dan menduduki tanah airnya, siapa yang menganggap Amerika teroris? Mana suara pengejek Islam itu? Dan ketika Australia yang paling ribut dengan aksi terorist di Indonesia itu mengusir dan membunuh bangsa Aborigin, siapa yang mempermasalahkannya? Mana suara pengejek Islam itu? Ketika kristen Serbia melakukan pembantaian etnis muslim di Srebenica, siapa yang sigap mengatakan mereka teroris? Mana suara pengejek Islam itu? Mengapa mereka diam saja? Mana suara orang-orang yang mengejek Islam itu ? Ketika orang-orang kulit putih meneror orang negro dengan pandangan rendahnya, dengan  politik apartheidnya, dengan kerja paksanya, siapa mengklaim mereka adalah teroris? Betapa mengherankannya…
Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemurah, Dia mencintai sifat pemurah, dan Dia mencintai akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah.” (H.R. Na’im melalui Ibnu Abbas r.a.).
Islam mengajarkan kasih sayang, kelemah lembutan dan harmoni.
Pada hari ini, rabu 29 Juli 2009  pukul 4.00 waktu setempat, sebuah bom mobil meledak di barak perumahan polisi di Spanyol dan melukai sekitar 60 orang dan merusak gedung barak ( http://news.yahoo.com/s/ap/20090729/ap_on_re_eu/eu_spain_car_bomb ) . Sejak didirikan tahun 1959, kelompok separtis pimpinan Juan Cruz Maiztegui Bengoa ini telah membunuh 825 orang. Tapi tak ada yang menyebut mereka teroris! Itu adalah extrimis, kata mereka. Tidak mewakili seluruh bangsa Spanyol. Lalu, kenapa dengan Islam? Dimana masalahnya?
3. Poligami si tukang kawin
Dunia barat dan para pembenci lainnya memakai isu poligami sebagai senjata untuk menyerang pribadi Nabi Muhammad. Sang Nabi memang mempunyai istri lebih dari satu, dan itu diperbolehkan oleh Allah.
Kita tahu bahwa dari data statistik jumlah wanita lebih banyak dari kaum lelaki. Di Amerika terdapat kelebihan jutaan wanita. Dan bahkan jika seluruh pria menikah masih ada jutaan wanita yang tertinggal. Tetapi masalah kelebihan wanita di Amerika sangatlah kompleks. 98% dari penghuni penjara adalah pria. Kemudian ada 25 juta para pelaku sodomi, secara halus mereka menyebutnya “gay”.  Anda bisa bayangkan jumlah pria yang tertinggal dengan masalah-masalah seperti itu. Gereja, dengan jutaan penggemar kelahiran kembali yang mengklaim mendiami rumah Roh Kudus, juga tak bersuara tentang topik ini.
Pendiri Gereja Mormon, Joseph Smith dan Brigham Young, dengan mengklaim sebuah wahyu baru pada tahun 1830 mengajarkan dan melaksanakan poligami tak terbatas untuk memecahkan masalah kelebihan wanita. Saat ini Nabi Mormonism telah membatalkan ajaran gereja pendahulu mereka tersebut untuk mendamaikan tuduhan Amerika pada masalah poligami. Apa yang harus dilakukan oleh wanita-wanita Amerika/Barat/Eropa yang malang ini? Mereka benar-benar akan menjadi tua merana. Muhammad, Nabi Kebenaran, berdasarkan ilham Tuhan memberikan pemecahan terhadap keadaan yang tidak menguntungkan itu. Tuhan menetapkan:
“.. kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)seorang saja.” (QS. An-Nisaa: 3).
Sangat jelas sekali aturan mainnya. Jangan kawin lagi bila kamu bodoh dan tidak dapat berlaku adil,hanya untuk alasan nafsu biologis . Dibarat, mempunyai selusin istri simpanan dan menghasilkan selusin anak haram setiap tahunnya bukan masalah. Orang dengan sikap bebas dan tanpa aturan bisa memuntahkan spermanya ke banyak rahim wanita. Punya anak dahulu, menikah kemudian. Si artis ini kumpul kebo, pemain bola anu punya tunangan dan tengah hamil 8 bulan. Biasa saja… Aktor ini dan artis itu punya selusin anak dan tinggal selama bertahun-tahun dengan damai dalam satu atap. Siapa mereka? Pasangan kekasih. “Kami belum memutuskan untuk menikah, tapi kami bahagia dengan pertunangan kami…” Ampun. Dunia barat pura-pura bertoleransi terhadap hal ini. Mereka berkata “biarkan mereka bersenang-senang, tapi jangan anggap mereka bertanggung jawab!”.
Islam berkata ” beri tanggung jawab kepada lelaki atas kesenangan yang diambilnya”.  Ada tipe pria yang bersedia memikul tanggung jawab extra,dan ada tipe wanita yang bersedia berbagi suami. Mengapa menghalangi jalan mereka? Orang barat meributkan suatu jenis pergaulan yang sah dan mulia berdasar pernikahan, tapi diam seperti tikus dan bertoleran  terhadap kumpul kebo dan tukang selingkuh yang umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakatnya.
Mereka mengejek poligami, yang telah dilakukan oleh Nabi Tuhan seperti ditulis dalam kitab Injil, mereka lupa bahwa Salomo yang bijaksana mempunyai 1000 istri dan selir seperti terdapat dalam The Good Book (1 Raja-raja 11: 3), pemecahan yang sehat untuk masalah penting Anda, dan kepuasan yang sekejap untuk memenuhi nafsu yang tidak alami dengan melakukan perbuatan sodomi atau lesbian! Betapa tidak wajarnya!
Poligami telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan penyembah berhala pada masa Yesus: Dia tidak berkata sepatah kata pun yang menentangnya. Ini bukan salahnya. Orang-orang Yahudi tidak memberikan kedamaian kepadanya untuk mengemukakan pemecahan. Dia hanya menjerit sambil berkata, “Apabila Ia, Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” (Injil -Yohanes 16: 13).

Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar